Trully, I'm Just an Aloner....

, , 9 comments
Ada secarik kertas bertuliskan spidol warna-warni yang menempel di tembok kamar kost ku...
Kertas kenangan, berisi coretan kesan teman-teman sesama penghuni kelas 2A.

"Pelawak, jago main gitar, jambul..."
"Konyol abisss...!!!"
"Dewa orangnya pinter ngelucu... seneng deh selalu...."
...
hmmm....
seneng deh selalu?

Terima kasih teman sekelas, :) 
I hope so...
but I don't!

Sejak dulu, aku lebih suka menyendiri. Kalau pergi pun ku lebih suka tidak ditemani, sejak dulu.

Masa SMA sering kuhabiskan dengan memandangi musik. Ya, bagian "memandangi musik" itu bukan salah ketik, memang benar-benar memandangi. Sambil musik mengalir di speaker Simbadda, ku pandangi visualisation yang mengawang di layar Windows Media Player. Visualisation itu semacam gerakan abstrak di layar saat memutar lagu melalui WMP.

Memandangi gerakannya yang aneh!

Gerakannya abstrak, selalu berubah namun mengalir mengikuti irama musik. Itu bisa membuatku hanyut, tertarik sejenak dari realita. Tenggelam bersama musik yang terdengar oleh telinga, tenggelam pada visualisation Windows Media Player yang seperti menghipnotis.

Dan aku memang terhipnotis!

Aku pun menjadi orang murung, yang wajahnya selalu kelihatan memikirkan sesuatu yang menyedihkan. Itulah wajah asliku, wajah yang muncul saat aku menikmati kesendirian. Sayangnya wajah itu selalu hilang, berganti topeng ceria saat berhadapan dengan orang lain. Topeng, sekali lagi: itu hanya topeng!

Bukan, aku bukan orang ceria!
Bukan berarti juga kalau aku butuh dunia memperhatikannku saat aku diam dan murung...

Aku hanya orang yang suka kesendirian, untuk hanyut dalam musik dan lari dari dunia yang menjemukan ini...


dan lagu ini punya kekuatan itu... punya kekuatan visualisation Windows Media Player jaman SMA ku. Kekuatan untuk membuatku terpaku, dan kehilangan kesadaran selama memandanginya.

Musiknya mengalir, suara vokal mengiris, melody gitar menusuk, dan video klipnya menarikku ke mimpi tergelapku. Aku tau, video ini tak nyambung dengan makna lagunya. Hellyeah, bahkan ku tak paham lagunya. Ini kan bahasa Jepang!

Tapi itulah musik, universal, menembus batas bahasa dan warna kulit.

ah....

aku rindu!
aku rindu diriku yang dulu, manusia yang mencintai musik,,, sepenuh hati. Entah dimana dia sekarang!

Hmm...
Bukan hal yang luarbiasa, kan?
Everybody need time on their own sometimes... and I just need it now.

9 komentar:

  1. lagu yang pas untuk jiwa yang galau....

    BalasHapus
  2. ternyata teman juga merasakan hal yang sama http://frozenfor7second.tumblr.com/post/2910378338

    yeah... mungkin ini musim galau :)

    BalasHapus
  3. ihh waw.. ga nyangka ka dewo sering galau..

    BalasHapus
  4. jiah bahasanya, galau... hahaha

    BalasHapus
  5. sisi lain dari seorang dewa cakrabuana.. hha....:D

    BalasHapus
  6. tenang, masih banyak sisi2 lainnya... haha

    BalasHapus
  7. membaca ulang tulisan ini... dan tersenyum :D

    BalasHapus
  8. man,,,how could u read my mind?? ;)
    if i knew how to write,,,
    this is the first subject that i'll write...
    but u did it first !!!
    Sometimes, you need to be alone. Not to be lonely, but to enjoy your free time being yourself.
    ^cheers^

    BalasHapus
  9. yeah... damnright...
    When we alone, listen to a gloom song, and feel enjoy our free time, we'll find ourself :)

    BalasHapus

Tinggalkan komentar sebagai name/url, dan tulis namamu di sana...